Kiev - Sedikitnya 35 orang tewas akibat serangan udara terhadap sebuah pusat pelatihan militer di luar kota Lviv, , dekat perbatasan Polandia. Pada minggu-minggu sebelum Rusia menginvasi pada 24 Februari, militer Ukraina berlatih di sana, tetapi menurut media setempat, semua instruktur asing meninggalkan tempat pelatihan pada pertengahan Februari, namun meninggalkan semua peralatan. Fasilitas militer seluas 360 km persegi itu berjarak kurang dari 25 km dari perbatasan Polandia, dan merupakan salah satu yang terbesar dan terbesar di Ukraina.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan, "instruktur asing bekerja di sini," meskipun tidak jelas apakah ada yang hadir selama serangan.
Sebelumnya dalam laporan awal, jumlah korban tewas mencapai 9. Serangan terbaru ini dianggap sebagai pesan Rusia kepada NATO.
NextInstruktur asing bekerja di sini.
Gempuran terhadap pangkalan militer Ukraina itu sempat memicu kebakaran yang telah dipadamkan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah memperingatkan pasukan Rusia bahwa mereka menghadapi pertempuran sampai mati jika mereka mencoba untuk menduduki Kyiv ketika sirene serangan udara kembali membangunkan penduduk pada Minggu pagi.
NextBasis militer ini berada dekat perbatasan dengan Polandia.
Banyak orang Ukraina telah melarikan diri ke tempat yang relatif aman di Lviv sejak peluncuran invasi Rusia.
NextWalikota kota lain di Ukraina barat, Ivano-Frankivsk, mengatakan pasukan Rusia juga terus menyerang bandara di kota tersebut.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan instruktur militer asing bekerja di fasilitas itu.
NextReznikov menambahkan bahwa gempuran rudal Rusia ini merupakan sebuah "serangan teroris terhadap perdamaian dan keamanan.
Ukraina menuduh pasukan Rusia pada hari Sabtu membunuh tujuh warga sipil dalam serangan terhadap wanita dan anak-anak yang mencoba melarikan diri dari pertempuran di dekat Kyiv. Dia mengatakan ada sejumlah instruktur asing di pangkalan militer, meskipun tidak merinci apakah mereka ada di sana pada saat serangan.
Seorang jenderal Ukrainapernah mengatakan bahwa latihan di Rapid Trident 21 di Yavoriv "bukan hanya melatih kemampuan militer, namun juga langkah penting menuju integrasi Ukraina ke Eropa.