Tindakan-tindakan penindasan tersebut di atas jelas membuat rakyat hidup tertekan dan menderita, sebagai reaksinya rakyat Maluku bangkit mengangkat senjata melawan VOC. Setelah Sultan Ternate dan Sultan Tidore sadar bahwa mereka telah diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku. Sultan Alauddin merupakan raja dari Kerajaan Makassar.
NextBangsa barat yang kemudian datang ke Maluku yakni Spanyol, mereka berhasil singgah di Maluku pada tahun 1521.
Perlawanan datang dari rakyat Tidore yang dipimpin oleh Sultan Nuku. Letak Kerajaan Ternate dan Tidore Secara Geografis letak kerajaan Ternate dan Tidore berada di Kepulauan Maluku, yakni antara Pulau Sulawesi dan Papua. Antara keduanya saling terjadi persaingan dan persaingan makin tampak setelah datangnya bangsa Barat.
NextSultan Khairun kemudian digantikan oleh Sultan Baabullah 1570-1583.
Sementara itu, Kerajaan Tidore mengalami kemajuan pada masa pemerintahan Sultan Nuku. Dan kedatangan Portugis di Maluku yang semula untuk berdagang dan mendapatkan rempah-rempah, juga menyebarkan agama Katolik.. Perlawanan besar kemudian baru muncul kembali pada abad ke 19 yakni di bawah pimpinan pangeran Pattimura.
NextSultan Iskandar Muda c.
Ternate dan Tidore merupakan dua kerajaan yang berkembang menjadi kerajaan yang kuat dan makmur.
NextSetelah kerajaan Ternate dan Tidore sadar bahwa mereka telah di adu domba oleh Portugis dan Spanyol, kemudian mereka bersatu bangkit melawan penjajah dari bangsa asing tersebut.
Dalam 1534 M, agama Katholik telah mempunyai pijakan yang kuat di Halmahera , Ternate, dan Ambon, berkat kegiatan Fransiskus Xaverius.
NextDengan demikian kehidupan agama telah mewarnai kehidupan sosial masyarakat Maluku.
Para pedagang itu membawa barang-barangnya dan menukarkannya dengan rempah-rempah. Pada masa Sultan Baabulah, Kerajaan Ternate mencapai aman keemasan dan disebutkan daerah kekuasaannya meluas ke Filipina.
NextDari sini muncul empat kerajaan Islam di Maluku yang disebut Maluku Kie Raha Maluku Empat Raja yaitu Kesultanan Ternate yang dipimpin Sultan Zainal Abidin 1486-1500 , Kesultanan Tidore yang dipimpin oleh Sultan Mansur, Kesultanan Jailolo yang dipimpin oleh Sultan Sarajati, dan Kesultanan Bacan yang dipimpin oleh Sultan Kaicil Buko.
Di Bawah pimpinan Sultan Ternate, perang umum berkobar, namun perlawana n tersebut dapat dipadamkan oleh kompeni Belanda. Adapun Tidore terdiri dari sembilan satuan negara disebut Uli Siwa yang terdiri dari Makyan, Jailolo, dan tempat antara Halmahera-Irian. Untuk menyelesaikan pertentangan diadakan perundingan antara Ternate dan Portugis, kemudian perdamaian dapat tercapai pada tahun 1570.
NextSub tema yang akan kita bahas meliputi : letak kerajaan, kehidupan politik, kehidupan ekonomi, sejarah kerajaan, kejayaan, keruntuhan, raja-raja, dan peninggalan sejarah Kerajaan Ternate dan Tidore.